KURASI MEDIA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada Jumat (31/10), mulai dari hujan berpetir, suhu panas maksimum, hingga banjir rob di beberapa daerah Indonesia.
Prakirawati cuaca BMKG, Adelia, dalam siaran daring di Jakarta menjelaskan, hujan ringan diperkirakan turun di sejumlah kota seperti Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Surabaya, Denpasar, Mataram, Samarinda, Palangka Raya, Makassar, Palu, Kendari, Merauke, Jayawijaya, Jayapura, Manokwari, Sorong, dan Ambon.
Sementara itu, hujan intensitas sedang berpotensi terjadi di Medan, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Tanjung Selor, dan Nabire.
Baca Juga:Suporter di Spanyol Terancam Denda Rp70 Juta Usai Hina Marcus Rashford Secara RasialIni Dia Daftar Kode Redeem Free Fire 31 Oktober 2025, Buruan Klaim Sekarang!
Adapun hujan disertai petir diperkirakan mengguyur Bandar Lampung, Serang, Semarang, Banjarmasin, dan Mamuju.
Sejumlah kota seperti Banda Aceh, Pekanbaru, Padang, Bengkulu, Jambi, Palembang, Kupang, Pontianak, Gorontalo, Manado, dan Ternate diperkirakan berawan tebal hingga berkabut, dengan suhu udara antara 28–33°C.
BMKG juga mencatat potensi suhu panas maksimum mencapai 30–34°C di wilayah Denpasar, Mataram, Kupang, Pontianak, Samarinda, Tanjung Selor, Palangka Raya, dan Banjarmasin pada siang hari.
Selain itu, gelombang tinggi setinggi 2,5–4 meter berpotensi terjadi di Samudera Hindia bagian barat Lampung, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara Barat, sehingga para pelaut dan pengguna transportasi laut diimbau berhati-hati.
BMKG juga mendeteksi potensi banjir rob di wilayah pesisir Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Maluku akibat pengaruh pasang air laut.
Adelia menjelaskan, kondisi cuaca tersebut dipicu oleh berbagai dinamika atmosfer seperti sirkulasi siklonik yang terpantau di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Jawa bagian selatan, Kalimantan Barat, perairan utara Aceh, hingga Banten bagian selatan.
Selain itu, Bibit Siklon Tropis 98W yang berada di Samudera Pasifik utara Papua juga berkontribusi terhadap peningkatan konvergensi awan hujan di wilayah tersebut, dengan kecepatan angin sekitar 15 knots dan pergerakan ke arah barat.
