Program Speling Efektif untuk Skrining Penderita Tuberkulosis di Jawa Tengah

Program Speling Efektif untuk Skrining Penderita Tuberkulosis di Jawa Tengah
Program Speling Efektif untuk Skrining Penderita Tuberkulosis di Jawa Tengah
0 Komentar

KURASI MEDIA – Program dokter spesialis keliling (Speling) di Jawa Tengah dinilai cukup efektif untuk melakukan skrining (pelacakan) terhadap penderita tuberkulosis (TB).

Apalagi, sejauh ini program tersebut sudah menjangkau sebanyak 706 desa di Jawa Tengah. Di desa-desa tersebut telah diterjunkan para dokter spesialis dengan alat portable x-ray untuk pemeriksaan warga setempat.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus saat meninjau Program Speling dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di dua lokasi, yaitu Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, dan Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Rabu, 5 November 2025.

Baca Juga:Sudah Jangkau 706 Desa, Program Speling Ahmad Luthfi Bisa Diterapkan Secara NasionalLahirkan Pembalap Muda, Pertamina Siap Dukung Kelanjutan Mandalika Racing Series 2026

“Ini sangat luar biasa, sudah saya cek ada foto rontgen juga di sini,” kata Benjamin terkait efektivitas Speling untuk skrining TB.

Benjamin menjelaskan, Speling dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) mampu mendeteksi berbagai penyakit yang diderita oleh warga, mulai dari kecing manis hingga darah tinggi. Bahkan, melalui foto rontgen dari alat portable x-ray, dokter spesialis mampu mendeteksi penyakit infeksi, tumor, paru-paru, atau penyakit lainnya.

“Kalau program ini bisa dilakukan di seluruh Indonesia, maka masyarakat Indonesia jauh lebih baik dari hari ini. Itu yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto melalui cek kesehatan gratis,” jelasnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, penanganan tuberkulosis menjadi salah satu prioritas nasional. Di Jawa Tengah, Dinas Kesehatan telah meluncurkan program TB Express yang dalam praktiknya terintegrasi dengan kegiatan Speling dan CKG. Kegiatan tersebut juga melibatkan seluruh dinas kesehatan di kabupaten/kota.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, estimasi kasus tuberkulosis di Jawa Tengah tahun 2025 adalah 107.488 kasus. Per 4 November 2025 sudah ditemukan 73.028 kasus atau 68% dari estimasi.

Secara total, program Speling dan CKG telah melakukan pemeriksaan kepada 10.864.676 orang Jawa Tengah. Khusus layanan pemeriksaan tuberkulosis terdapat 5.503.929 orang yang diperiksa. Meliputi pemeriksaan dahak menggunakan Tes Cepat Molekuler (sputum TCM) sebanyak 94.499 orang, dengan rincian hasil pemeriksaan negatif 86.573 orang, pemeriksaan gagal 5.051 orang, TB sensitive obat (SO) 2.605 orang, dan TB resisten obat (RO) 260 orang. (*)

0 Komentar