Air dari Sungai Serayu tersebut dialirkan melalui sodetan menggunakan pipa berdiameter 24 dan 25 inch, menuju bak utama berukuran 10 × 4 × 2 meter.
Kemudian, sebanyak 44 unit pompa hidram dipasang untuk menghasilkan total debit 109,72 liter per detik. Air tersebut mampu mengairi 717 hektare sawah tadah hujan di tiga desa, yakni Pesawahan, Sidamulih, dan Tipar.
Tito menegaskan, seluruh sistem bekerja tanpa energi listrik, sehingga tidak menambah beban biaya masyarakat.
Baca Juga:Jawaban Manajemen Persib Soal Rumor Bojan Hodak Jadi Pelatih Timnas IndonesiaPertamina Perkuat Bisnis Peserta UMK Academy 2025 Lewat Pelatihan Tematik
Dengan sinergi Pemprov Jateng dan TNI AD, upaya memperluas akses air irigasi dalam mendukung tercapainya agenda ketahanan pangan nasional, sekaligus memperkuat kesejahteraan petani desa, diproyeksikan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan.
Usai peresmian pompa hidram, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi didapuk menjadi narasumber dalam Apel Komandan Satuan Komando Kewilayahan (Dansatkowil) Terpusat Tahun 2025. (*)
