Bukan Bumbu, Ini Penentu Utama Lezatnya Bakar-Bakaran Tahun Baru

Bukan Bumbu, Ini Penentu Utama Lezatnya Bakar-Bakaran Tahun Baru
Bukan Bumbu, Ini Penentu Utama Lezatnya Bakar-Bakaran Tahun Baru -Foto: Freepik
0 Komentar

KURASI MEDIA – Malam Kamis nanti, kita akan menyambut malam pergantian tahun. Seperti kebanyakan warga kampung dan anak gang lainnya, saya pun berencana menggelar acara bakar-bakar bersama keluarga dan para tetangga.

Bakar-bakar sudah menjadi tradisi tahunan yang seolah wajib hadir setiap malam tahun baru. Jagung, sosis, ayam, ikan, sate, burger, hingga aneka daging menjadi menu andalan. Namun, di balik bumbu yang lezat dan bahan yang segar, ada satu elemen penting yang sering dianggap sepele: arang bakar.

Percuma bumbu racikan sudah pas jika arang yang digunakan asal-asalan. Arang sangat berpengaruh terhadap aroma, tingkat kematangan, tekstur, bahkan rasa makanan. Tak sedikit pedagang bakaran yang meyakini bahwa 50 persen kelezatan bakaran ditentukan oleh kualitas arangnya.

Baca Juga:Tak Perlu Berlangganan, Piala Dunia 2026 Bisa Ditonton Gratis di TVRIMenang Meyakinkan atas Genoa, Roma Pangkas Jarak dengan Inter

Sebagai orang yang kebetulan punya warung dan menjual berbagai jenis arang, berikut saya bagikan rekomendasi arang terbaik untuk BBQ dan bakar-bakar malam tahun baru.

1. Arang dari Kayu Kelengkeng

Arang kayu kelengkeng bisa dibilang primadona. Hampir semua penjual sate, ayam bakar, ikan bakar, hingga cilok keliling mengandalkan jenis arang ini.

Keunggulannya terletak pada bara yang awet dan aroma khas yang sedap. Meski agak sulit dinyalakan dan terkadang memercikkan bara, arang kelengkeng tidak mudah mati meski terkena tetesan kecap atau bumbu. Api tetap stabil dan tahan lama.

Harganya memang lebih mahal dibanding arang biasa, tetapi sebanding dengan daya tahannya. Cocok untuk semua jenis bakaran, dari jagung hingga daging merah.

2. Arang Biasa

Ini adalah arang paling murah dan paling mudah ditemukan, terutama menjelang tahun baru. Biasanya dijual di pinggir jalan dan terbuat dari berbagai jenis kayu lunak.

Arang ini mudah menyala, tetapi cepat habis. Asapnya cukup banyak dan aromanya kurang sedap. Sering kali bentuknya remuk karena berasal dari sisa produksi pabrik arang.

Tidak disarankan untuk membakar daging karena mudah mati saat terkena lemak atau bumbu. Namun, masih cukup layak digunakan untuk jagung atau sosis. Saat menggunakannya, sebaiknya jangan terlalu sering mengipasi agar tidak menimbulkan asap berlebihan.

0 Komentar