Kejahatan Israel Sudah Melampaui Garis Merah

0 Komentar

KURASI MEDIA – Hamas menyatakan pada tanggal 29 Oktober 2023 bahwa para anggotanya terlibat dalam pertempuran sengit dengan militer Israel di Gaza. Meskipun banyak negara, termasuk sekutu Israel sendiri, telah memanggil untuk menghentikan kekerasan, Israel telah meningkatkan operasi daratnya.

Situasi di Palestina semakin memprihatinkan, dengan lebih dari separuh dari 2,4 juta penduduk Gaza mengungsi dan ribuan bangunan hancur menurut PBB. Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, melaporkan pertempuran sengit dengan pasukan Israel yang menyerang di barat laut Gaza.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan tahap kedua dari perang untuk membasmi Hamas dalam pidatonya yang disiarkan televisi larut malam pada tanggal 28 Oktober 2023. Militer Israel mengatakan mereka telah menyerang ratusan target Hamas dan meningkatkan pasukan darat di Gaza.

Baca Juga:Infinix Zero 30 Vs Redmi Note 12 Pro, Pilih yang Mana ?Spesifikasi Handphone Xiaomi 14 Series, Yakin Tidak Beli ?

Sementara itu, ada kekhawatiran bahwa musuh-musuh Israel, termasuk sekutu Iran di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman, mungkin akan terlibat dalam konflik ini. Presiden Iran, Ebrahim Raisi, telah memperingatkan bahwa kejahatan Israel telah melampaui garis merah.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, menegaskan bahwa beban ada pada Israel untuk membedakan antara militan dan warga sipil tak bersenjata. Namun, terlihat bahwa militer Israel tidak memprioritaskan keselamatan warga sipil di Gaza.

Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas di Gaza melaporkan bahwa serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 8.000 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, dan setengah dari mereka adalah anak-anak. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina juga mencatat bahwa Israel telah melakukan pengeboman di sekitar Rumah Sakit Al Quds di Gaza tengah, yang seharusnya merupakan zona aman.

UNRWA, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, menyatakan bahwa ribuan orang memasuki gudang dan pusat distribusi di Gaza untuk mengambil barang-barang pokok seperti tepung dan perlengkapan kebersihan. Hal ini menunjukkan tanda-tanda bahwa ketertiban sipil mulai terganggu.

Komunikasi juga terputus di Gaza setelah Israel memutus jalur internet dalam persiapan untuk intensifikasi operasi mereka. Konektivitas secara bertahap pulih pada tanggal 29 Oktober 2023.

Para pemimpin dunia menekankan pentingnya meningkatkan bantuan untuk wilayah yang dikuasai oleh Hamas, dan ada seruan untuk gencatan senjata kemanusiaan. Presiden AS Joe Biden dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi berkomitmen untuk mempercepat dan meningkatkan bantuan secara signifikan. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan situasi di Gaza semakin menyedihkan dengan meningkatnya jumlah korban, sementara persediaan makanan, air, obat-obatan, dan tempat berlindung semakin menipis.

0 Komentar