KURASI MEDIA- Bagi kamu yang sedang ingin menjalankan usaha kecil-kecilan (UMKM) atau yang sedang menjalaninya, simak tips keuangan untuk UMKM agar tidak gampang rugi!
Tak hanya usaha besar saja yang memerlukan sistem keuangan yang baik. Usaha kecil pun perlu memahami bagaimana mengatur keuangan ahar tidak bangkrut atau rugi.
Untuk itu, perhatikanlah tips keuangan untuk UMKM di bawah ini agar kamu tidak keteteran saat menjalankan usaha.
Tips Keuangan untuk UMKM
Pentingnya Pencatatan Keuangan dalam Bisnis
Baca Juga:Jadwal Rilis dan Spoiler Manga Blue Lock Chapter 241YouTube Premium Rilis Fitur Baru, Apa Saja?
Pencatatan keuangan memiliki peranan yang sangat vital dalam setiap jenis usaha, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang umumnya didominasi oleh usaha mikro dan kecil. Meskipun demikian, seringkali para pelaku UMKM mengabaikan praktik ini. Melalui pencatatan, segala pemasukan dan pengeluaran bisnis setiap harinya dapat terpantau dan dikontrol secara optimal.
Penting bagi setiap pengusaha untuk mengetahui dengan jelas berapa biaya operasional usahanya, seberapa besar keuntungan yang diperoleh, serta seberapa besar modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha tersebut.
Dengan demikian, pemilik usaha dapat melakukan evaluasi terhadap kapasitas dan kinerja usahanya, memungkinkan perencanaan pengembangan usaha yang lebih terukur berdasarkan data pencatatan tersebut.
Pemisahan Keuangan Pribadi dan Usaha
Untuk memudahkan pengelolaan keuangan usahanya, pemilik usaha sebaiknya memisahkan pencatatan keuangan pribadi dan usaha. Hal ini disebabkan oleh akurasi pencatatan keuangan usaha yang dapat memengaruhi proses pengambilan keputusan dan evaluasi kinerja bisnis.
Ketika pencatatan keuangan pribadi dan usaha tercampur aduk, para pelaku UMKM dapat mengalami kesulitan dalam menentukan biaya operasional usaha. Salah satu cara untuk memisahkan pencatatan keuangan pribadi dan usaha adalah dengan menggaji diri sendiri, sehingga semua kebutuhan pribadi tercatat dari pos gaji yang telah ditetapkan.
Perencanaan dan Pengelolaan Utang
Dalam dunia bisnis, utang bisa menjadi alat untuk meningkatkan kapasitas dan performa perusahaan. Namun, pengelolaan utang yang tidak terkendali dapat menyebabkan masalah finansial bahkan risiko kebangkrutan, terutama di tengah situasi pandemi seperti sekarang.
Bagi kamu yang memiliki utang, penting untuk memperhatikan rasio utang terhadap aset yang sebaiknya tidak melebihi 50 persen dan rasio utang terhadap pendapatan yang sebaiknya tidak melebihi 30 persen. Jika pencatatan keuangan menunjukkan adanya kenaikan pada rasio tersebut, tindakan korektif sebaiknya diambil.