- Risiko gagal bayar terjadi jika penerbit efek mengalami kegagalan memenuhi kewajibannya.
- Risiko pembubaran terjadi jika Nilai Aktiva Bersih reksadana turun di bawah jumlah minimum yang ditetapkan.
- Risiko efek meliputi gagal bayar kupon atau pembayaran pokok oleh perusahaan penerbit dan penurunan peringkat kredit perusahaan.
- Risiko inflasi adalah potensi hilangnya daya beli investasi akibat kenaikan harga-harga konsumsi.
- Investor juga perlu menyadari bahwa tidak ada jaminan dari pemerintah atau bank terhadap investasi reksadana dan dapat mengalami kerugian karena ketidakpatuhan.
Berikut adalah beberapa cara berinvestasi reksadana untuk pemula:
- Pertama, tetapkan tujuan investasi yang jelas, dengan mempertimbangkan jangka waktu dan fokus utama.
- Kedua, pahami profil risiko Anda dengan cermat, berdasarkan usia, pendapatan, dan ketergantungan finansial.
- Ketiga, pilih jenis reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda, seperti reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, atau saham.
- Keempat, analisislah kinerja dan pengalaman manajer investasi serta faktor lain yang mempengaruhi hasil investasi.
- Kelima, alokasikan modal dengan bijak, dengan cara menyebar portofolio investasi untuk mengurangi risiko.
- Keenam, pahami semua biaya terkait, seperti biaya pembelian, penjualan, dan biaya manajemen.
- Ketujuh, pantau kinerja investasi secara teratur dan evaluasi apakah masih sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko Anda.
- Kedelapan, tingkatkan pemahaman diri dengan belajar tentang pasar modal, kondisi ekonomi, dan tren investasi.
- Kesembilan, berkonsultasilah dengan pakar keuangan untuk mendapatkan wawasan dan saran yang sesuai.
Keputusan investasi yang didukung oleh saran ahli dapat membantu meminimalkan risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan investasi Anda.