KURASI MEDIA – Investasi deposito merupakan salah satu investasi yang relatif aman dan stabil untuk dipilih. Deposito sendiri merupakan produk perbankan yang di mana investor menyetor sejumlah dana ke bank untuk jangka waktu tertentu dengan tingkat bunga yang tetap.
Dana yang disetorkan tersebut akan diinvestasikan oleh bank dan pada akhir periode, investor akan menerima kembali pokok yang disetorkan beserta bunga yang telah ditentukan.
Investasi deposito cocok bagi mereka yang mencari investasi dengan tingkat risiko yang rendah dan lebih memperhatikan keamanan dana serta stabilitas pengembalian. Namun, untuk pertumbuhan kekayaan jangka panjang, investor mungkin perlu mempertimbangkan instrumen investasi lain yang menawarkan potensi pengembalian yang lebih tinggi meskipun dengan risiko yang lebih besar.
Baca Juga:Ketahui Keuntungan dan Risiko Melakukan Investasi EmasTetap Bugar di Tahun Baru, Ini Beberapa Contoh Resolusi Kesehatan
Berikut ini terdapat beberapa keuntungan dan risiko dari melakukan investasi deposito, di antaranya:
Keuntungan Investasi Deposito
- Investasi deposito dianggap sebagai investasi yang aman karena dijamin oleh lembaga penjamin simpanan di sebagian besar negara. Dana yang disetorkan akan dijamin hingga batas tertentu jika bank mengalami kebangkrutan.
- Tingkat bunga pada deposito akan tetap dan telah ditetapkan pada awal investasi. Hal ini memberikan prediktabilitas terhadap jumlah bunga yang akan diterima investor pada saat jatuh tempo.
- Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu, tetapi dalam keadaan darurat, sebagian bank memungkinkan penarikan dana sebelum jatuh tempo meskipun biasanya terdapat beebrapa syarat, seperti dikenakan penalti atau pengurangan bunga.
- Investasi deposito dapat menjadi bagian dari diversifikasi portofolio yang sehat, terutama bagi investor yang mencari instrumen investasi dengan risiko yang lebih rendah.
Risiko Kerugian Investasi Deposito
- Meskipun investasi deposito stabil dan aman, namun tingkat pengembalian atau bunga yang diberikan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan instrumen investasi lain yang memiliki risiko lebih tinggi seperti saham atau obligasi.
- Deposito memiliki jangka waktu tertentu. Jika investor membutuhkan dana secara mendadak atau sebelum jatuh tempo, akan ada dikenakan penalti atau pengurangan bunga yang diberlakukan.
- Tingkat bunga deposito kadang tidak cukup untuk mengimbangi laju inflasi. Hal ini bisa berarti bahwa nilai riil dari uang yang diinvestasikan (purchasing power) dapat berkurang seiring waktu.
- Karena dana diinvestasikan dalam jangka waktu tertentu, investor tidak bisa mengakses dana tersebut untuk mendapatkan peluang investasi yang lebih baik selama jangka waktu tersebut.