Kreativa Global School, Siap Cetak Generasi Emas di Global Parenting Summit Bandung

Kreativa Global School
Kreativa Global School menyelenggarakan Global Parenting Summit 2025 bertajuk \'From Cradle to College\',  di Summarecon Mall Bandung, Sabtu (26/7/2025)
0 Komentar

Dengan semangat ‘To educate is to learn’, Kreativa Global School ingin menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya tentang kurikulum, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang menumbuhkan kecintaan terhadap belajar.

Pada kesempatan yang sama, Gita Wirjawan mantan Menteri Perdagangan RI 2011-2014 dan Host End Game memaparkan untuk membangun pendidikan yang lebih baik, peran guru dan orang tua perlu diperkuat. Menurutnya, guru tidak hanya mengajar, tapi juga harus mampu menumbuhkan imajinasi anak, karena dari imajinasi lahir kemampuan berpikir kritis. Sayangnya, waktu layar yang berlebihan sering kali justru menghambat proses ini.

“Di sisi lain, banyak orang tua kini justru terlalu protektif terhadap aktivitas anak di dunia nyata, tapi kurang waspada terhadap apa yang terjadi di dunia digital. Padahal, tantangan kegiatan offline penting untuk membentuk mental yang tangguh dan keterampilan hidup, sementara risiko dunia digital tak kalah besar dan perlu diantisipasi,” paparnya.

Baca Juga:Ingin Jadi TNI? Hindari Hal-hal Ini agar Lolos SeleksiBukan Segar, Ini 4 Efek Samping Minum Bir Setelah Berolahraga

Untuk itu, ia menyarankan agar anak-anak perlu dijerumuskan ke dalam tantangan nyata agar mereka belajar menghadapi kegagalan, mencoba lagi, dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat.

“Untuk itu, pengetahuan terutama di bidang STEM harus terus ditingkatkan agar kita bisa membangun masyarakat yang lebih produktif,” tuturnya.

Terlebih, ia menegaskan, kita tak bisa menunggu. Lebih baik mulai belajar dari sekarang, karena 20–30 tahun ke depan, dunia akan melihat hasilnya. Dan agar terus tumbuh, kita harus berada di lingkungan yang lebih hebat dari kita tempat terbaik untuk terus belajar dan berkembang.

“Selama saya sekolah saya selalu mencari lingkungan atau orang yang lebih pintar lebih hebat lebih nekat dari saya, supaya kita bisa belajar dari mereka” ucap Gita Wirjawan.

Lebih jauh ia juga menambahkan, semakin kita meratakan pemahaman melakukan investasi di guru yang berkualitas, tidak hanya semata dalam konteks kognisinya tapi juga kompensasinya.

‘Yang terbaik itu adalah orang yang kognisinya bisa dipertanggung jawabkan, tapi dia juga tidak akan mau mengajar kalau kompensasinya tidak dipertanggung jawabkan. Saya rasa ini yang harus diselaraskan di tanah air, agar pendidikan kita semakin merata kualitasnya,” tandasnya.

0 Komentar