KURASI MEDIA – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat sepakati kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Bandung, Selasa (16/12/2025).
Adapun kolaborasi yang dilakukan, yakni memperkuat keberlangsungan dunia penyiaran yang beregulasi sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang komunikasi dan media di Jawa Barat.
Ketua STIKOM Bandung, Dedy Djamaludin, mengatakan dunia pendidikan saat ini berada dalam pusaran kapitalisasi. Kondisi tersebut, menurut dia, harus disikapi secara bijak oleh perguruan tinggi dengan tetap mengoptimalkan substansi pendidikan.
Baca Juga:iOS 26.2 Resmi Dirilis, Ini Daftar iPhone yang Bisa dan Tidak Bisa UpdateIni Dia 29 Kode Redeem Terbaru FC Mobile Hari Ini 16 Desember 2025, Klaim Sekarang
“STIKOM harus memaksimalkan perannya sebagai perguruan tinggi, termasuk memperluas kerja sama agar mampu melahirkan lulusan yang mandiri,” ujar Dedy.
Dedy menuturkan, harapan orang tua terhadap masa depan mahasiswa semakin tinggi, baik untuk memperoleh pekerjaan maupun membuka lapangan kerja sendiri.
Pengalaman STIKOM dalam mencetak lulusan yang terserap dunia kerja menjadi modal penting dalam menjawab tantangan tersebut.
“Sangat banyak alumni STIKOM yang kini menempati posisi pimpinan di berbagai instansi. Hal itu turut berdampak pada perekrutan lulusan baru yang memiliki kompetensi serupa dengan almamater tempat mereka menimba ilmu.
Terkait Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), STIKOM berharap kerja sama dengan KPID Jabar dapat mengisi kebutuhan SKPI secara berkelanjutan dan relevan dengan perkembangan zaman. Terlebih, industri media saat ini dituntut beradaptasi agar tetap bertahan di tengah disrupsi.
Dedy juga menyoroti pentingnya konvergensi media. Meski radio masih memiliki pendengar setia, praktik penyiaran ke depan membutuhkan integrasi lintas platform agar dapat berkembang bersama.
“Bagaimana mengelola mahasiswa dengan visi STIKOM yang berorientasi praktis, berbasis akademis, dan berpijak pada nilai-nilai luhur kebangsaan. Praktiknya memang lebih banyak praktik, namun tetap berbeda dengan pembelajaran otodidak,” katanya.
Baca Juga:Sedang Tayang! Link Live Streaming Voli SEA Games 2025 Timnas Putra Indonesia vs Filipina yang LegalKontrak Diperpanjang hingga 2031, Alexis Saelemaekers Makin Vital di AC Milan
Menurut dia, nilai kebangsaan menjadi fondasi penting agar mahasiswa fokus pada proses belajar dan praktik, tanpa terkontaminasi budaya negatif yang kerap memengaruhi generasi muda.
Lebih lanjut Dedy menilai bahwa Ketua KPID Jabar sangat jelas eksistensinya, termasuk kompeten, meski ekosistem belum sepenuhnya sama.
“Mungkin perlu ada kunjungan ke media massa untuk sekaligus mensosialisasikan regulasi, termasuk mengadvokasi guna mendukung terwujudnya visi-misi bersama,” kata dia.
