Skabanton Kemas Lagu “Kian Kemari” Realita Romansa Bertahan  Hidup

Skabanton Kemas Lagu "Kian Kemari" Realita Romansa Bertahan  Hidup
Skabanton Kemas Lagu "Kian Kemari" Realita Romansa Bertahan  Hidup
0 Komentar

KURASI MEDIA – Grup band ska asal Surabaya Skabanton, baru saja merilis album terbarunya “Kian Kemari”, mengisahkan tentang realitas dan romansa bertahan hidup.

“Album ini siap jadi setlist penutup serta pembuka tahun, di tengah bisingnya berita pemilu 2024,” ujar Skabanton dikutip dari Antara, Selasa (26/122/23).

“Kian Kemari” menjadi momen bersejarah setelah delapan tahun grup band tersebut vakum rilis album. Sejak debut album “The Master of Situation”, kini mereka kembali hadir dengan suguhan yang lebih segar dan berwarna.

Baca Juga:Alibba Cloud Hadirkan LLM Open Source untuk Aplikasi AI, Apa Itu?Sebelum Pergi Liburan Akhir Tahun, Simak Tips Berkendara Jarak Jauh Saat Hujan Agar Ban Mobil Tidak Cepat Habis!

Jika sebelumnya kental dengan musik instrumental dan sebagian lagunya berlirik bahasa Inggris, lewat album ini, Skabanton dengan iramanya yang beragam merefleksikan sebuah realitas dan romansa dalam bertahan hidup.

“Dari kala pandemi yang suram, bersahabat dengan muram, hingga berusaha melepas kelam. Semuanya dikemas dalam lirik berbahasa Indonesia ringan namun mengena,” imbuh Skabanton.

Band tersebut juga melakukan transformasi nama, dari sebelumnya The Ska Banton, kini menjadi Skabanton, sebuah peleburan “Ska” sebagai genre dengan “Banton” yang dalam bahasa Patwah, Jamaika, artinya pendongeng.

“Penggabungan kedua kata tersebut menjadi frase tanpa arti. Dengan maksud agar tidak terbatas dalam koridor sebuah genre musik tertentu,” kata mereka.

Album “Kian Kemari” dapat diartikan segala sesuatu yang ke sana kemari dalam benak si penulis lagu, dalam bahasa akrab, bisa juga disebut ‘ngalor-ngidul’.

Berdurasi total 30 menit dan telah tersedia di seluruh platform streaming musik, “Kian Kemari” terdiri atas 9 tembang, yakni “Waru (Di Batas Kota Itu)”, “Kawan Lama”, “Turun Main”, “Tersesat”, “Bilik Kelabu”, “Pseudo Romansa”, “Ranum”, “Muak”, dan “Ya Dijalani”.

0 Komentar