MUI Kecam Fashion Show Waria di Sulsel, Dinilai Langgar Norma Agama

Tangkapan layar video fashion show waria di Sulsel.
Tangkapan layar video fashion show waria di Sulsel. (sumber: tiktok.com/@gumbang16)
0 Komentar

KURASI MEDIA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam aksi pagelaran busana atau fasion show waria yang digelar di Sulawesi Selatan. Acara fashion show tersebut diadakan saat acara pesta pernikahan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan pada Rabu (2/7/2025).

Dari video yang beredar, terlihat sejumlah waria berjalan layaknya sedang cat walk di salah satu acara pernikahan di Maros. Penonton pun terlihat menikmati tontonan sembari mengabadikan aksi waria tersebut.

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas memberikan keterangan kepada awak media. Anwar menyebut jika kelompok mereka sudah berani tampil di depan publik, maka mereka telah melakukan pembangkangan terhadap peraturan yang ada.

Baca Juga:Bagaimana Sejarah Pacu Jalur, Tradisi Riau yang Viral Gegara Tren Aura Farming?Pemprov Jateng telah Salurkan Rp479 Juta untuk Penghafal Al Quran

“Jika waria dan kelompok LGBT sudah berani melakukan fashion show di depan publik berarti mereka telah melakukan pembangkangan terhadap ketentuan yang ada. Mungkin hal itu mereka lakukan karena mereka yakin mereka tidak akan ditindak oleh pihak keamanan,” kata Anwar pada Senin (7/7/2025).

Anwar juga menilai jika keberanian mereka untuk tampil di hadapan publik merupakan kesempatan mereka untuk mendapatkan perhatian agar perjuangan mereka di Indonesia mendapatkan perhatian luas.

Jika kejadian seperti ini dibiarkan, Anwar khawatir jika mereka semakin berani menggaungkan LGBT menjadi sesuatu yang legal di Indonesia.

Selain itu, Anwar juga meminta masyarakat untuk tidak memberikan ruang kepada mereka untuk tampil di depan umum. Anwar juga meminta agar semua masyarakat bertindak tegas dalam menghadapi kaum LGBT demi melindungi masa depan anak bangsa.

“Untuk itu sebagai negara yang berfalsafahkan Pancasila yang menjunjung tinggi agama dan budaya bangsa, maka kita meminta kepada pihak pemerintah dan masyarakat luas agar jangan memberi ruang bagi orang-orang yang memiliki perilaku menyimpang tersebut untuk tampil dan menampilkan dirinya,” kata Anwar.

“Kita harus bersikap tegas dan keras dalam menghadapi gerakan mereka agar kita dapat melindungi anak-anak bangsa ini dari perbuatan terkutuk dan memalukan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab tersebut,” lanjutnya.

Sekjen MUI Amirsyah Tambunan juga angkat bicara, ia sangat menyayangkan kejadian tersebut. Terlebih, Maros adalah wilayah yang terkenal karena nilai-nilai keadamaan dan budaya lokalnya.

0 Komentar