Intip Peran Ashel JKT 48 di Film Dilan 1983 Terbaru

Ashel JKT 48 di Film Dilan 1983/ Kolase Instagram @dilanku dan @jkt48.ashel
Ashel JKT 48 di Film Dilan 1983/ Kolase Instagram @dilanku dan @jkt48.ashel
0 Komentar

KURASI MEDIA – Ini dia peran Ashel JKT 48 dalam film Dilan 1983 yang bakal tayang terbaru tahun 2024 ini.

Adzana Shaliha, yang dikenal dengan nama panggilan Ashel dan merupakan anggota JKT48.

Sosok Ashel JKT 48 turut hadir dalam konferensi pers untuk film Dilan 1983.

Baca Juga:Makna Logo Maskot Pemilu 2024, SURA dan SULU yang Terinspirasi dari Sepasang Jalak BaliRambut Milk Tea Brown dan Gray, Ini 5 Rekomendasi Cat Rambut Paling Tren

Rupanya ia juga turut bersiap untuk debut aktingnya dalam film Dilan 1983: Wo Ai Ni yang diproduksi oleh Falcon Pictures.

Peran Ashel di Film Dilan 1983 Terbaru

Dalam film ini, Ashel akan memerankan karakter Kak Ida, kakak dari Dilan kecil.

Ashel menyatakan bahwa perjalanan menuju peran dalam film ini melibatkan proses yang panjang bagi dirinya sebelum akhirnya berhasil mendapatkan peran dalam film yang disutradarai oleh Fajar Bustomi ini.

Proses syuting untuk film Dilan 1983: Wo Ai Ni telah dimulai sebelum buku novelnya secara resmi dirilis.

Namun, Pidi Baiq, selaku penulis, memastikan bahwa novelnya akan tersedia lebih dulu sebelum perilisan filmnya.

Sosok Dilan kecil diperankan oleh Muhammad Adhiyat, sedangkan Mei Lien, teman kecil Dilan, akan diperankan oleh Malea Emma.

Kisah dalam film Dilan 1983: Wo Ai Ni menggambarkan kehidupan Dilan, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang tinggal di Bandung. Pada tahun 1983, Dilan terpaksa pindah ke Timor Timur karena tugas ayahnya sebagai seorang tentara.

Baca Juga:Arti Tren ‘Feeling Empty’ adalah Merasa Hampa, Ini 4 Cara MengatasinyaJadi Ketua KPPS Pemilu 2024? Ini Hal-Hal yang Penting Diketahui Sebelum Pemilih Nyoblos

Namun kembali lagi ke Bandung, dan bertemu dengan temannya bernama Mei Lien.

Sinopsis Film Dilan 1983: Wo Ai Ni

Pada usia 12 tahun, Dilan mengalami masa di mana ia ikut ayahnya bertugas di Timor Timur (kini negara Timor Leste).

Meskipun awalnya mungkin sulit, Dilan mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tersebut dan bahkan menikmati kehidupannya di sana selama 1,5 tahun.

Namun, suatu ketika, Dilan kembali ke Bandung dan kembali bersekolah di sekolah lamanya.

Di tahun 1983, Dilan memiliki pengalaman yang mengubah hidupnya ketika ia bertemu dengan Mei Lien, seorang siswi baru yang berasal dari Semarang dan memiliki keturunan Tionghoa.

Dilan merasa tertarik pada Mei Lien dan bahkan mulai belajar bahasa Mandarin demi mendekatkan diri kepada gadis tersebut, hal ini membuat keluarganya terkejut dan heran dengan perubahan Dilan.

0 Komentar