Mengapa Tubuh Mudah Ngantuk Saat Puasa?

8 Cara yang Dapat Mengatasi Rasa Ngantuk saat Jam Kerja
8 Cara yang Dapat Mengatasi Rasa Ngantuk saat Jam Kerja
0 Komentar

KURASI MEDIA – Puasa Ramadhan, momen spiritual penuh berkah, tak jarang diwarnai rasa kantuk yang mengganggu. 

Rasa lemas dan ingin tidur dapat menghambat aktivitas dan ibadah di bulan suci ini.

Pertanyaannya: Mengapa tubuh mudah ngantuk saat berpuasa?

Artikel ini akan mengupas tuntas penyebab rasa kantuk saat puasa dan tips-tips jitu untuk mengatasinya.

1. Faktor-Faktor yang Bermain Peran

Baca Juga:Menjinakkan Rasa Kantuk: Rahasia Menjalani Puasa Tanpa Rasa LemasMaag dan Puasa: Menjalani Ibadah Ramadhan dengan Nyaman

Rasa kantuk saat puasa bagaikan tamu tak diundang yang datang silih berganti. Penyebabnya beragam, bagaikan orkestra yang memainkan simfoni kelelahan.

Kurang tidur menjadi konduktor utama. Saat tidur terlambat atau kurang dari 7 jam per hari, tubuh kekurangan energi dan memicu rasa kantuk. Dehidrasi bagaikan biola yang mendayu-dayu, menyanyikan lagu kelelahan akibat kekurangan cairan tubuh.

Penurunan kadar gula darah bagaikan drum yang menggelegar, mengantarkan sinyal rasa lapar dan lemas. Gula darah merupakan sumber energi utama otak. Saat kadar gula darah turun, otak kekurangan energi dan memicu rasa kantuk.

Kurangnya aktivitas fisik bagaikan gitar akustik yang memetik melodi kemalasan. Metabolisme tubuh melambat dan menyebabkan rasa kantuk. Konsumsi makanan yang memicu kantuk, seperti makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana, bagaikan penyanyi yang melantunkan nina bobo, meninabobokan tubuh dengan rasa lelah.

2. Memahami Orkestra Kelelahan

Kurang tidur menyebabkan tubuh kekurangan adenosine, zat yang memicu rasa kantuk. Saat tidur, kadar adenosine menurun. Saat bangun, kadar adenosine meningkat dan memicu rasa kantuk. Kurang tidur membuat kadar adenosine tidak turun ke tingkat optimal, sehingga rasa kantuk lebih mudah muncul.

Dehidrasi menyebabkan penurunan volume darah, yang berakibat pada penurunan aliran darah ke otak. Otak kekurangan oksigen dan glukosa, sumber energi utama, dan memicu rasa kantuk.

Penurunan kadar gula darah terjadi saat tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman. Otak, yang sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energi, kekurangan energi dan memicu rasa kantuk.

Baca Juga:Berbuka Puasa Cerdas: Memanjakan Diri dengan Kebiasaan SehatRahasia Sahur Sehat: Tips Jitu Agar Tubuh Tak Loyo Saat Puasa

Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan penurunan metabolisme tubuh, yang berakibat pada penurunan energi dan rasa kantuk.

Konsumsi makanan yang memicu kantuk meningkatkan kadar gula darah secara drastis. Tubuh kemudian mengeluarkan insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Penurunan gula darah yang cepat dapat menyebabkan rasa kantuk.

0 Komentar